Kamis, 02 Februari 2012

Membangun Indonesia dari Bawah

Membaca artikel kompas pada hari selasa lalu 31 January 2012. Oleh onno w purbo dalam tanya jawab pembaca dan tokoh. terlihat menarik dan membuat saya salut akan tokoh yang satu ini. Seperti halnya orang-orang open source diseluruh dunia yang mengkampanyekan copyleft, sama seperti halnya Onno di Indonesia, dimana ilmunya disebarkan dengan gratis dan tanpa syarat apapun. menyebut dirinya rakyat indonesia biasa saja, dalam bidang IT. Menyebutkan juga bahwasanya berdasarkan sejarah internet memang dibuat dari gotong royong, bukan dari pemerintah. Jadi memang semua awal kemajuan teknologi dimulai dari kalangan individual-individual yang kemudian berkumpul dalam komunitas kecil dan membuat sesuatu yang bermanfaat satu sama lain, dan akhirnya akan dipakai oleh seluruh dunia. 
Satu hal yang ditekankan disini adalah "Kemauan Untuk Maju", tidak mungkin menjadi negara yang maju jika tidak memiliki kemauan untuk maju pada setiap individual rakyat yang ada di dalamnya. Lepas dari semrawudnya sistem pemerintahan dari ini, onno ketika ditanya 


Kang Onno, salam kebebasan. Sederhana pertanyaanku. Kenapa Kang Onno tak mau menjadi menteri? Tentu menteri yang tetap menjadi rakyat Indonesia biasa. (Robbyka Gheo, Makassar)
Jawaban singkatnya: tidak!
Jawaban panjangnya: saya lebih suka menjadi orang yang bermanfaat untuk bangsa ini. 
Saya percaya bahwa nilai seseorang tak akan ditentukan oleh banyaknya harta, banyaknya kekayaan, tingginya pangkat dan jabatan, tingginya gelar, serta banyaknya ilmu. Nilai seseorang akan lebih ditentukan oleh berapa besar/banyak umat manusia yang memperoleh manfaat dari seseorang tersebut. 
Dan yang paling penting adalah berorientasi pada akhirat, kenapa? karena karena terlalu berorientasi pada manusia bisa dibilang kita akan mudah sakit hati dan menyerah pada kondisi dan keadaan yang ada. Tapi ketika kita mensyukuri karunia yang kita dapat, dengan sumber daya yang ada dan karunia akal yang tak terbatas dengan kreatifitasnya, maka tak peduli jika dihalang-halangi oleh segala bentuk birokrat yang tidak mendukung, dan ribetnya regulasi. Jika ada kemauan kita pasti bisa mengubah keadaan ini menjadi lebih baik, tidak dihargai dan di halang-halangi di hadapan manusia tidak apa apa, asalkan tidak dihalang-halangi di akhirat kelak. Jangan dulu ngomongin bangsa terlebih dahulu tanpa menjadikan diri kita masing-masing individu yang bermanfaat dan sadar diri untuk memberi, bukan menunggu manfaat. Mari kita menjadi individu yang lebih baik dan bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar